BISAKAH KITA?
Aku tak tahu seberapa panjang jalan yang harus kita tempuh sebelum akhirnya duduk berdampingan di bawah langit yang sama. Tapi aku percaya, takdir sedang bekerja dengan caranya sendiri—mengarahkan langkah-langkah kecil yang tanpa sadar mendekatkan kita. Aku tak meminta semesta untuk segera mempertemukan kita, aku hanya memohon agar ketika saatnya tiba, aku dan kamu adalah versi terbaik dari diri masing-masing. Karena kita bukan kisah yang tergesa-gesa, melainkan cerita yang ditulis dengan sabar oleh tangan Tuhan sendiri.
Malam-malamku dipenuhi dengan doa, menyebut namamu dalam hening yang hanya bisa didengar oleh langit. Aku percaya, tak ada yang terlalu jauh bagi tangan-Nya, tak ada yang mustahil bagi kehendak-Nya. Jika aku harus menunggu seribu purnama lagi, aku akan melakukannya dengan sepenuh hati. Karena aku tahu, ada janji yang sedang Dia jaga, ada rindu yang sedang Dia rangkai, dan ada aku yang selalu mengangkat kedua tangan untuk merayu-Nya—agar kelak, di waktu yang paling indah, kita benar-benar dipertemukan, bukan sebagai orang asing yang saling menunggu, tetapi sebagai dua hati yang akhirnya menemukan rumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar